Moccaapedia – Terdapat beberapa penyebab Skizofrenia, mulai dari faktor genetik, faktor lingkungan, sosial dan psikologis. Skizofrenia adalah salah satu gangguan mental yang paling serius dan memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Meskipun banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami penyebabnya, skizofrenia tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya.
Penyebab Skizofrenia: Gangguan Mental yang Kompleks
Sering di sebut sebagai salah satu gangguan mental yang kompleks dan sulit dipahami, berikut adalah beberapa penyebab Skizofrenia yang wajib Anda tahu. Karena gangguan mental ini bisa menyerang siapa saja dan kapan saja:
1. Faktor Genetik
Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terkena gangguan ini adalah adanya faktor genetik. Karena rupanya faktor genetik berperan penting dalam perkembangan skizofrenia.
Artinya jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita skizofrenia, maka risiko Anda untuk mengalami gangguan ini akan menjadi lebih tinggi.
Namun meski begitu, gen tidaklah satu-satunya penyebab skizofrenia. Hanya sebagian kecil orang yang memiliki riwayat keluarga skizofrenia yang akhirnya mengalami gangguan ini.
2. Ketidakseimbangan Kimia dalam Otak
Salah satu teori utama mengenai penyebab skizofrenia adalah ketidakseimbangan kimia yang ada di dalam otak, terutama neurotransmitter seperti dopamin dan glutamat.
Karena di dalam otak manusia umumnya memiliki sejumlah neurotransmitter yang berfungsi sebagai penghubung antara sel-sel otak.
Ketidakseimbangan dalam neurotransmitter ini lah, yang mampumemengaruhi komunikasi antar sel otak, sehingga mampu menyebabkan gejala skizofrenia seperti halusinasi dan delusi.
3. Faktor Lingkungan
Selain faktor genetik, lingkungan juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan skizofrenia. Lingkungan yang stres, penuh masalah, memberikan trauma hingga mengakibatkan seseorrang memiliki kenangan yang traumatis selama masa perkembangannya. Maka dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan gangguan ini.
Misalnya, jika Anda mengalami kejadian traumatis atau mengonsumsi zat-zat berbahaya selama masa remaja, hal ini dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami skizofrenia di kemudian hari.
Lingkungan yang toxic juga menjadi salah satu alasan paling banyak, bagi seseorang untuk akhirnya sering mengalami gangguan halusinasi hingga delusi. Serta menjadi penyebab Skizofrenia yang cukup mengkhawatirkan.
4. Faktor Kehidupan Prenatal
Sebuah penelitian juga telah membuktikan jika beberapa faktor yang terjadi selama kehamilan. Rupanya mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan gangguan skizofrenia.
Hal ini bisa terjadi ketika si ibu, terpapar oleh sebuah infeksi selama masa kehamilan berlangsung. Atau hal ini juga bisa terjadi karena adanya malnutrisi yang terjadi pada masa kehamilan.
Sehingga akan dapat memberikan pengaruh pada perkembangan otak. Dengan begitu, resiko terjadinya gangguan mental skizofrenia sendiri juga bisa lebih tinggi.
5. Faktor Sosial dan Psikologis
Stres kronis, isolasi sosial hingga ketidakstabilan psikologis juga dapat menjadi pemicu penyebab skizofrenia. Pada beberapa individu, tekanan sosial yang berat atau pengalaman traumatis dapat memicu gejala skizofrenia.
Faktor ini sendiri juga merupakan salah satu contoh yang terjadi akibat adanya faktor lingkungan yang akhirnya mempengaruhi psikologis. Karena faktor lingkungan dan faktor psikologis dapat saling berinteraksi dengan faktor genetik.
Hingga akhirnya menyebabkan gangguan ini.
6. Penggunaan Narkoba
Penggunaan narkoba, terutama narkoba psikoaktif seperti kokain atau metamfetamin, telah terbukti meningkatkan risiko skizofrenia. Zat-zat ini dapat memengaruhi otak manusia dan memicu gejala skizofrenia pada mereka yang rentan.
Oleh karena itu, menghindari penggunaan narkoba adalah langkah yang penting dalam menjaga kesehatan mental.
Itulah sebabnya, penggunaan obat obat tersebut dianggap terlarang karena memang dapat memberikan efek buruk terhadap perkembangan otak. Dan bisa menjadi salah satu penyebab Skizofrenia yang paling sering ditemui.
7. Perubahan Struktur Otak
Penelitian neuroimaging telah menunjukkan adanya perubahan struktural dalam otak individu dengan skizofrenia. Terdapat volume otak yang berkurang pada beberapa area tertentu, serta ketidaknormalan dalam koneksi antar area otak.
Namun, pertanyaan yang belum terjawab adalah apakah perubahan ini adalah penyebab skizofrenia atau hasil dari gangguan tersebut? Hal ini pun, masih diteliti hingga saat ini.
8. Faktor Neuroinflamasi
Beberapa penelitian juga telah mengungkapkan hubungan antara peradangan otak (neuroinflamasi) dan skizofrenia.
Neuroinflamasi dapat memengaruhi fungsi otak dan berkontribusi pada perkembangan gangguan mental. Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami peran neuroinflamasi dalam penyebab skizofrenia secara lebih mendalam.
9. Faktor Virus
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa infeksi virus tertentu selama masa perkembangan dapat meningkatkan risiko skizofrenia. Salah satu virus yang telah dikaitkan dengan gangguan ini adalah virus rubella.
Bahkan infeksi virus ini tidak hanya bisa terjadi pada masa perkembangan. Tapi juga bisa terjadi selama masa kehamilan berlangsung.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami keterkaitan ini dengan lebih baik.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang kompleks, dan penyebabnya tidak dapat disederhanakan menjadi satu faktor tunggal. Sebaliknya, perkembangan skizofrenia melibatkan interaksi kompleks antara faktor genetik, lingkungan, neurokimia dan beberapa faktor lainnya yang belum sepenuhnya dipahami.
Meskipun belum ada jawaban pasti tentang penyebab skizofrenia, penelitian terus berlanjut untuk memahami gangguan ini dengan lebih baik. Penting untuk diingat bahwa skizofrenia adalah gangguan medis yang serius dan memerlukan perawatan yang tepat.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala skizofrenia, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Semakin dini gangguan ini diidentifikasi dan mengetahui penyebab Skizofrenia. Maka semakin cepat untuk mendapatkan penanganan.