Moccaapedia – Ponsel lipat menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan dan sudah sejak lama perusahaan maupun konsumen bertanya-tanya kapan teknologi futuristik ini menjadi kenyataan. Namun, beberapa tahun terakhir Anda sudah bisa melihat atau bahkan menggunakannya.
Mereka hadir dengan berbagai model dan dari beberapa perusahaan teknologi, baik yang ternama maupun kecil. Adapun di bawah ini telah kami rangkumkan sejarah ponsel lipat yang perlu Anda ketahui. Jadi, yuk baca sampai akhir!
Konsep Ponsel Lipat
Perlu Ansa ketahui bahwa konsep ponsel lipat bukanlah hal baru. Bahkan, paten pertama telah diajukan pada tahun 1989 oleh perusahaan Samsung. Tidak lama kemudian, dunia ditunjukkan dengan konsep ponsel yang bisa dilipat, ditekuk, maupun digulung sesuai kebutuhan konsumen.
Ada banyak eksperimen yang dilakukan dengan ambisius oleh beberapa perusahaan teknologi. Berikut adalah beberapa eksperimen yang dimaksud, yaitu:
- Pada tahun 2013, Samsung merilis video yang memperlihatkan ide mereka tentang ponsel lipat dan itu hadir di CES (Consumer Electronics Show). Video tersebut menunjukkan model klasik ponsel yang dilipat ke luar untuk menjadi tablet. Inilah yang DNA di ponsel, seperti seri Galaxy Fold, seri Huawei Mate X, dan Xiaomi Mi Mix Fold.
- Pada tahun 2016, Lenovo memamerkan beberapa ide terkait apa yang seharusnya menjadi smartphone bisa dilipat. Pada acara Lenovo Tech World, dunia diperkenalkan dengan ponsel, seperti Huawei Mate X yang bisa dilipat ke luar untuk memperluas tampilan eksternalnya.
- Drasphone mungkin tidak diketahui oleh banyakan orang dan ini adalah konsep yang sudah ada sekitar tahun 2015an. Jika smartphone lipat mempunyai satu engsel, maka drasphone ini hadir dengan tiga engsel sehingga bisa dilipat secara zig-zag.
Hadirnya Ponsel Lipat Modern
Pada tahun 2019, Samsung akhirnya merilis Galaxy Fold yang disambut dengan kegembiraan dan tidak sedikit kritik. Ini dikarenakan mereka sangatlah mengesankan dengan layar bisa dilipat, tetapi juga beberapa masalah berkaitan dengan daya tahan dan keandalan.
Sejak Galaxy Fold rilis, adapun beberapa model ponsel lipat lainnya yang mulai memasuki pasar. Pada tahun 2020, Motorola merilis Razr yang merupakan reinterpretasi ponsel flip clamshell populer dari tahun 2000-an dengan layar bisa dilipat.
Masih di tahun yang sama, Huawei merilis Mate X dengan layar lipat yang melilit bagian luar ponsel. Tidak hanya itu, ada pula perusahaan lain, seperti Xiaomi yang telah mengembangkan Mi Mix Fold dan TCL memperkenalkan dua konsep ponsel lipat, yaitu 360-Degree Ultra Flex dan Fold and Roll.
Selain itu, Samsung juga kembali merilis ponsel Galaxy Z Flip. Tidak sama dengan Galaxy Fold, seri ini terlipat secara vertikal dengan mengggunakan lapisan kaca hibrida bernama “Infinity Flex Display”.
Kelebihan dan Kekurangan Ponsel Lipat
Salah satu manfaat utama dari ponsel lipat adalah peningkatan kualitas layar. Ketika mereka dibuka, pengguna akan mendapatkan tampilan layar yang lebih besar untuk digunakan menjelajahi web, menonton video, hingga pekerjaan multitasking.
Jadi, ponsel ini berpotensi untuk meringkas dan menjadikannya lebih portabel ketika dilipat sehingga nyaman untuk dibawa ke mana-mana.
Namun, ada juga beberapa kelemahan mereka miliki, salah satunya adalah daya tahan dan keandalan layar. Mekanisme lipat dan tampilan fleksibel yang cukup rumit menjadikannya tidak jelas sampai kapan mereka akan bertahan dari waktu ke waktu.
Ada juga kekhawatiran terkait harga ponsel ini yang sudah pasti cenderung jauh lebih mahal daripada smartphone biasa. Terlepas dari itu, mereka akan tetap ada karena teknologi semakin hari semakin terus meningkat dan menjadi lebih canggih. Jadi, apakah Anda berencana untuk mencobanya?
Referensi:
What Is a Foldable Phone? A History of a New Type of Smartphone (makeuseof.com)
The history and evolution of Foldable Phones – Foldable Phones (foldable-phones.com)