Moccaapedia – Perbedaan Darah Rendah Dan Kurang Darah, Mendengar namanya yang mirip tak sedikit yang salah mengartikan bahkan melihat dua kondisi darah rendah atau kurang darah sebagai penyakit yang sama.
Padahal Hipotensi dan anemia memiliki beberapa hal yang sangat berbeda, alhasil memiliki obat dan perawatan yang tak sama. Lantas apa saja perbedaan rendah dan kurangnya? Simak ulasan berikut!!
Perbedaan Darah Rendah Dan Kurang Darah
Perbedaan Darah Rendah Dan Kurang Darah Pengertian
Perbedaan yang cukup mencolok sebenarnya dari pengertian. Darah rendah adalah hipotensi, yang menjelaskan kondisi saat tekanan jauh lebih rendah.
Biasanya tekanan tersebut di bawah 90/60. Sedangkan kurang darah merupakan kekurangan sel darah merah atau hemoglobin untuk mengangkut oksigen dari paru paru ke seluruh tubuh (kurang dari 13,5 atau 12 gram/dl).
Perbedaan Gejala
Dari pengertian tersebut, bisa dijelaskan perbedaan gejala yang muncul. Hipotensi membuat otak tidak memiliki asupan darah yang cukup.
Bergantung dengan tingkat keparahannya, gejala dan pengobatannya pun beragam. Terkadang, kondisi hipotensi pun tidak hadir dengan gejala apa pun. Sehingga menyebabkan kondisi menjadi semakin parah.
Beberapa gejala yang paling umum adalah pusing, mual, lesu, lelah, letih, penglihatan kabur, pingsan, bahkan agitasi. Beberapa hal ini tampak seperti kekurangan darah, namun masih memiliki tingkatan yang berbeda.
Sebut saja perbedaan rendah dan kurang berupa gejala yang paling tampak atau psikis.
Pada anemia atau kekurangan darah, kondisi kekurangan oksigen pada organ dan jaringan tubuh bisa membuat kulit tampak pucat dan merasa kedinginan.
Beberapa gejala lain adalah pusing saat berdiri dan aktif, nyeri dada, detak jantung cepat, sering kedinginan, sesak nafas, hingga lelah dan lemah. Jenisnya pun beragam sesuai dengan kondisi, seperti penyakit kuning hingga tidak bisa konsentrasi.
Perbedaan Penyebab
Penyebab dari kedua penyakit ini pun tidak sama, yang mana menjadi penentu obat dan penanganannya. Seperti contohnya adalah hipotensi atau darah rendah yang bisa jadi karena dehidrasi, reaksi alergi, infeksi, kekurangan nutrisi, efek minum obat obatan, hingga kehamilan serta gangguan jantung.
Sedangkan kurang darah adalah anemia yang terjadi karena produksi sel merah melemah.
Kerusakan sel darah merah juga bisa menjadi penyebabnya. Perbedaan rendah dan kurang sebenarnya cukup mirip.
Tapi umumnya anemia ini dikaitkan dengan kekurangan zat besi dan nutrisi, namun juga bisa karena menstruasi, penyakit autoimun, usia lanjut, riwayat keluarga, hingga kehilangan.
Perbedaan Pengobatannya
Perlu penyesuaian dengan kondisi dan penyebab akan penyakit sebelum memberikan obat dan penanganannya. Seperti pada hipotensi, beberapa cara dasar seperti minum lebih banyak air, mengenakan stoking kompresi, hingga obat obatan khusus dari resep dokter.
Terkadang istirahat yang cukup dan makan makanan porsi kecil tapi sering pun jadi solusinya.
Untuk anemia, obat yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi. Yang paling sering adalah obat atau penanganan dengan dasar asupan sehat, seperti suplemen zat besi, asam folat, hingga B12. Bergantung dengan jenis anemia yang dialami, obat yang diberikan pun tidak akan sama.
Seperti suntikan eritropoietin untuk kondisi anemia parah.
Perbedaan darah rendah dan kurang darah tersebut harus dipahami dengan baik untuk membantu mengenal gejala hingga kondisi yang benar. Dengan demikian, obat dan penanganan yang diberikan pun tidak salah kaprah.
Jangan sepelekan kondisi dan obat, karena bisa mengakibatkan komplikasi yang parah.
Dari informasi yang sudah disampaikan, kedua kondisi kesehatan tersebut tentu bukan dua penyakit yang sama. Penyebab, gejala, hingga pengobatannya sangat berbeda.
Karenanya, perlu pemahaman lebih baik agar tidak salah obat dan kondisi segera membaik. Jika masih ragu akan apa yang terjadi, selalu hubungi atau kunjungi dokter untuk pengobatan yang tepat.