AirAsia Luncurkan Ojek Online
Moccaapedia – Benarkah rencana tentang AirAsia luncurkan ojek online di Indonesia? Lalu, kapan perilisan layanan itu dan bagaimana sistemnya? Berikut info lengkapnya!
Kabar tentang AirAsia luncurkan ojek online sudah terdengar luas. Kamu mungkin juga pernah mendengar isu-isu seperti ini. Hal ini termasuk sesuatu yang menarik sehingga perlu ditelusuri lebih lanjut.
Jika belum tahu secara lengkap informasinya, maka kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai. Dengan begitu, akan tahu secara pasti mengenai kapan perilisannya, bagaimana sistemnya, dan lain-lain.
Informasi Lengkap Mengenai AirAsia Luncurkan Ojek Online
Grup AirAsia memang aktif dalam menghadirkan layanan-layanan terbaru. Hal itu semata-mata sebagai upaya untuk menumbuhkan pendapatan maskapai. Salah satu layanan terbarunya adalah diluncurkannya ojek online sebagai media ride healing.
Sejauh ini, layanan tersebut sudah resmi rilis di Malaysia dan sebagian kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 13 September lalu, Capital A (perusahaan induk AirAsia) telah mengumumkan pencapaian satu tahunnya.
Selain itu, juga menawarkan pekerjaan penuh pada semua pengemudi. Opsi pekerjaan penuh waktu ini termasuk wujud apresiasi serta penguatan komitmen dari program yang sudah dijalankan.
Dalam satu tahun beroperasi, AirAsia ride berhasil menyelesaikan sebanyak juta perjalanan. Sedangkan, pengemudi yang telah mendaftar di aplikasi program sudah mencapai 53 ribu orang.
Dalam sebuah acara konferensi pers, Lim Chiew Shan sebagai Regional CEO AirAsia, mengungkapkan rencana ekspansi layanannya ke Indonesia. Jika ingin tahu kapan perilisannya, maka terus simak pembahasan dalam artikel ini.
Kapan AirAsia Luncurkan Ojek Online di Indonesia?
Rencana peluncuran ojek online oleh AirAsia ke Indonesia akan dilaksanakan pada bulan November 2022 mendatang. Mengenai model bisnis yang digunakan akan sama dengan sebelumnya.
Namun, juga akan menyesuaikan dengan regulasi pada setiap negara. Kemudian, untuk benefitnya pun berlaku demikian. Jadi, jika pemerintahan negara menyetujuinya, maka pengemudi akan menerima gaji sesuai yang sudah ada.
Hal ini sejalan dengan rencana AirAsia terkait peluncuran inisiatif terbaru yang diberi nama “AirAsia Super App”. Aplikasi ini memungkinkan kamu nantinya untuk melakukan pemesanan hotel dengan lebih mudah.
Lokasi pertama yang dipilih oleh AirAsia pada waktu awal peluncuran nanti adalah Bali. Rencananya akan dimulai dengan layanan taksi online serta mobil pribadi yang berbasis aplikasi di Pulau Dewata.
Gaji dan Benefit
Pengemudi yang memenuhi syarat dapat mengikuti program tersebut. Kemudian, berkesempatan untuk mengantongi pendapatan dasar bulanan yang besar. Pendapatan atau gaji tersebut bisa mencapai RM 3.500.
Jika dijadikan rupiah, maka nilainya sekitar 11,5 juta. Selain itu, juga akan mendapatkan fasilitas berupa bahan bakar. Jadi, total pendapatannya bisa mencapai RM 8.000 atau 26,4 juta rupiah.
Benefit lain yang akan didapatkan adalah SOCSO, EPF, medis yang mencakup pasangan dan anak, potongan harga staf untuk penerbangan AirAsia, dan cuti tahunan.
Driver juga akan diberikan tugas berupa pekerjaan bandara prioritas. Jadi, melakukan mendapatkan penjemputan serta pengantaran bandara. Setelah memahami kisaran gajinya, kamu juga perlu mengetahui perbedaan layanan ini dengan Gojek atau Grab.
Perbedaan Layanan AirAsia dengan Gojek atau Grab
Ojek online (Ojol) AirAsia tidak seperti Grab atau Gojek yang pengemudinya hanya berstatus sebagai mitra. Akan tetapi, driver AirAsia nantinya akan berstatus sebagai karyawan perusahaan.
Artinya, karyawan akan mendapatkan pembagian jam kerja secara stabil. Begitu pula dengan gaji tetap, hak libur, tunjangan, cuti, dan lain sebagainya. Jadi, tidak seperti mitra yang gajinya bertumpu pada seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan.
Jadi tidak ada istilah gaji tetap, cuti, tunjangan, dan sejenisnya. Maka dari itu, skema dari layanan AirAsia ini dianggap ideal. Jika layanan AirAsia luncurkan ojek online berjalan lancar di Bali, selanjutnya akan diteruskan ke Pulau Jawa dan Sumatera.
