TamuBetMPOATMTrik Kemenangan Luar Biasa Olympus 1000Pola Diagonal Unik Mahjong WinsTransisi Audio Dan Putaran Wild BountyPola Baru di Mahjong Ways Bawa PerubahanRTP PG Soft Lebih Unggul Dari Pragmatic

Home / Uncategorized

Senin, 8 Desember 2025 - 11:10 WIB

Cara export aset gambar dari Figma ke Android Studio

- Penulis

Anda seorang desainer UI/UX yang piawai menggunakan Figma, atau seorang developer Android yang seringkali perlu mengimplementasikan desain? Jika Anda sering menghadapi “jembatan” yang harus dilewati untuk memindahkan aset gambar dari Figma ke proyek Android Studio Anda, Anda tidak sendiri.

Seringkali proses ini terasa rumit, memakan waktu, atau bahkan menghasilkan gambar yang tidak optimal. Jangan khawatir, artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda.

Kita akan membahas secara mendalam langkah-langkah praktis, tips ahli, dan rahasia yang akan membuat proses cara export aset gambar dari Figma ke Android Studio Anda menjadi mulus dan efisien.

Bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal pada gambar buram atau aset yang salah ukuran!

Memahami Kebutuhan Aset Gambar di Android Studio

Sebelum kita terjun ke langkah-langkah teknis, penting untuk memahami bagaimana Android Studio dan sistem operasi Android memperlakukan aset gambar. Ini adalah kunci agar aset Anda tampil sempurna di berbagai perangkat.

Android memiliki sistem densitas layar yang berbeda, seperti mdpi, hdpi, xhdpi, xxhdpi, hingga xxxhdpi. Setiap densitas ini mewakili kerapatan piksel yang berbeda.

Ini berarti, gambar yang terlihat bagus di satu perangkat mungkin terlihat buram atau terlalu besar di perangkat lain jika tidak diurus dengan benar.

DPI dan Ukuran Aset: Kenapa Ini Penting?

  • DPI (Dots Per Inch): Mengacu pada jumlah titik individu yang dapat ditampilkan dalam satu inci linier pada layar. Semakin tinggi DPI, semakin tajam gambar.

  • Drawable Resources: Di Android, gambar disebut “drawable”. Anda bisa memiliki drawable yang berbeda untuk setiap densitas layar (misalnya, `drawable-mdpi`, `drawable-hdpi`, dll.).

  • Vector Assets: Solusi terbaik untuk ikon dan ilustrasi sederhana. Mereka berbasis XML dan dapat diskalakan tanpa kehilangan kualitas, menghilangkan kebutuhan akan banyak versi gambar untuk densitas berbeda.

Memahami konsep ini akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat saat memilih format dan mempersiapkan aset di Figma.

Persiapan Optimal Aset di Figma

Langkah pertama menuju ekspor yang sukses dimulai di Figma itu sendiri. Persiapan yang baik akan menghemat banyak waktu dan upaya di kemudian hari.

1. Penamaan Layer yang Konsisten dan Jelas

Ini adalah fondasi yang sering diremehkan. Beri nama layer aset Anda dengan jelas dan konsisten, misalnya `ic_home`, `img_background_login`, atau `btn_primary`. Hindari spasi dan karakter khusus.

Mengapa penting? Karena nama layer ini seringkali akan menjadi nama file aset Anda saat diekspor. Nama yang konsisten memudahkan Anda menemukan aset di Android Studio.

2. Grouping dan Frame yang Tepat

Jika Anda memiliki beberapa elemen yang membentuk satu aset (misalnya, ikon dengan latar belakang), gabungkan mereka dalam satu grup atau frame.

Pilih grup atau frame tersebut saat Anda ingin mengekspornya. Ini memastikan semua elemen aset terekspor sebagai satu kesatuan.

3. Pemilihan Format Ekspor yang Ideal

Figma menawarkan berbagai pilihan format ekspor, dan memilih yang tepat adalah krusial untuk proyek Android.

  • SVG (Scalable Vector Graphics): Pilihan terbaik untuk ikon, logo, dan ilustrasi sederhana. SVG adalah format vektor yang bisa diskalakan tanpa pecah, sangat cocok untuk berbagai densitas layar Android.

  • PNG (Portable Network Graphics): Ideal untuk gambar raster yang memiliki transparansi (misalnya, foto produk dengan latar belakang transparan). Export dalam berbagai ukuran (1x, 2x, 3x, 4x) untuk mencakup densitas berbeda.

  • JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group): Cocok untuk foto atau gambar kompleks tanpa transparansi, di mana ukuran file menjadi perhatian utama. Namun, JPG tidak mendukung transparansi.

  • WebP: Format gambar modern yang dikembangkan oleh Google, menawarkan kompresi superior (ukuran file lebih kecil) dibandingkan PNG dan JPG tanpa banyak kehilangan kualitas. Android Studio mendukung WebP, dan ini adalah pilihan yang bagus untuk mengoptimalkan performa aplikasi Anda.

Dalam pengalaman saya, SVG untuk ikon dan WebP/PNG untuk gambar raster adalah kombinasi yang paling sering digunakan.

Langkah-langkah Export Manual dari Figma

Ini adalah metode paling dasar untuk mendapatkan aset Anda dari Figma. Meskipun manual, sangat penting untuk mengetahui caranya.

1. Pilih Aset yang Akan Diekspor

Di canvas Figma Anda, klik pada layer, grup, atau frame yang berisi aset gambar yang ingin Anda ekspor.

Pastikan Anda telah memilih objek yang benar dan tidak ada elemen lain yang terlewat atau ikut terpilih.

2. Buka Panel “Export”

Di sidebar kanan Figma, gulir ke bawah hingga Anda menemukan bagian “Export”. Klik ikon plus (+) untuk menambahkan pengaturan ekspor.

Anda akan melihat opsi untuk memilih format dan skala ekspor.

3. Konfigurasi Pengaturan Ekspor

  • Format: Pilih format yang sesuai (SVG, PNG, JPG, atau WebP) seperti yang kita bahas sebelumnya.

  • Skala (untuk PNG/JPG/WebP): Ini adalah bagian terpenting untuk Android. Untuk memastikan kompatibilitas dengan berbagai densitas, Anda perlu mengekspor beberapa versi.

    • Tambah beberapa pengaturan ekspor dengan skala berbeda:

      • 0.75x (untuk `mdpi` – base 100%)

      • 1x (untuk `hdpi` – 150%)

      • 1.5x (untuk `xhdpi` – 200%)

      • 2x (untuk `xxhdpi` – 300%)

      • 3x (untuk `xxxhdpi` – 400%)

      Catatan: Skala di Figma berbeda dengan konvensi Android. Jika desain Anda dibuat di @1x (MDPI) di Figma, maka Anda perlu mengekspor 1x, 1.5x, 2x, 3x, 4x. Namun, jika desain Anda dibuat di @4x (XXXHDPI) sebagai standar (seperti praktik umum saat ini), maka Anda akan mengekspor 0.25x, 0.375x, 0.5x, 0.75x, 1x. Penting untuk mengetahui base design Anda.

      Alternatifnya, ekspor saja pada skala terbesar (misalnya 4x) lalu gunakan plugin atau tools lain untuk menggenerasi versi yang lebih kecil.

    • Untuk SVG: Cukup pilih SVG dan tidak perlu khawatir tentang skala karena sifatnya yang vektor.

4. Klik “Export”

Setelah semua pengaturan benar, klik tombol “Export” di bagian bawah panel export. Anda akan diminta untuk memilih lokasi penyimpanan di komputer Anda.

Ulangi proses ini untuk setiap aset yang ingin Anda gunakan. Cukup melelahkan, bukan? Inilah mengapa plugin hadir!

Mengeksplorasi Plugin Figma untuk Export Otomatis & Efisien

Bagi Anda yang sering berurusan dengan puluhan, bahkan ratusan aset, mengekspor secara manual adalah mimpi buruk. Di sinilah kekuatan plugin Figma bersinar.

1. Figma to Android Export (Misalnya: “Figma to Android XML”, “Convertify” atau “Batch Export”)

Ada banyak plugin yang dirancang khusus untuk mempercepat proses ekspor ke Android Studio. Beberapa di antaranya dapat secara otomatis menghasilkan semua versi densitas yang Anda butuhkan (mdpi, hdpi, dll.) hanya dari satu sumber aset di Figma.

2. Cara Menggunakan Plugin Umum

  • Instalasi: Buka Figma, pergi ke “Plugins” -> “Browse Plugins in Community”. Cari plugin seperti “Figma to Android XML”, “Convertify”, “Batch Export”, atau “Android Res Export”. Klik “Install”.

  • Pilih Aset: Di Figma, pilih semua aset (layer, grup, atau frame) yang ingin Anda ekspor.

  • Jalankan Plugin: Klik kanan pada canvas atau buka menu “Plugins”, lalu pilih plugin yang sudah Anda instal.

  • Konfigurasi Plugin: Ikuti instruksi di jendela plugin. Biasanya Anda bisa menentukan format, prefiks nama, dan skala densitas yang ingin diekspor.

  • Export: Plugin akan mengekspor aset Anda ke folder terpisah, lengkap dengan subfolder untuk setiap densitas (drawable-mdpi, drawable-hdpi, dll.), atau langsung sebagai file XML vector drawable.

Menggunakan plugin adalah game-changer. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dalam penskalaan dan penamaan.

Mengintegrasikan Aset ke Proyek Android Studio dengan Benar

Setelah aset Anda berhasil diekspor dari Figma, langkah selanjutnya adalah membawanya masuk ke dalam proyek Android Studio Anda.

1. Struktur Folder “res/drawable”

Di Android Studio, aset gambar Anda umumnya akan ditempatkan di dalam folder `res/drawable`. Jika Anda memiliki versi densitas yang berbeda, mereka akan masuk ke subfolder seperti `res/drawable-mdpi`, `res/drawable-hdpi`, dll.

Untuk SVG yang dikonversi menjadi Vector Drawable XML, mereka juga akan berada di `res/drawable`.

2. Cara Memasukkan Aset ke Android Studio

  • Metode Drag & Drop: Ini adalah cara termudah. Buka folder tempat aset Anda diekspor. Pilih semua aset (atau subfolder densitas yang relevan).

    Kemudian, seret dan lepas aset-aset tersebut ke folder `res/drawable` di panel “Project” di Android Studio Anda. Android Studio akan secara otomatis menempatkannya ke subfolder densitas yang benar jika Anda menyertakan folder-folder tersebut.

  • Metode Copy & Paste Manual: Klik kanan pada folder `res` atau `drawable` di Android Studio, pilih “Reveal in Finder” (macOS) atau “Show in Explorer” (Windows).

    Ini akan membuka lokasi fisik folder proyek Anda. Kemudian, salin file aset Anda ke lokasi `app/src/main/res/drawable` (dan subfolder densitas jika ada).

  • Vector Asset Studio (untuk SVG): Ini adalah cara paling elegan untuk mengimpor SVG.

    • Klik kanan pada folder `res/drawable`, pilih “New” -> “Vector Asset”.

    • Pilih “Local file (SVG, PSD)”.

    • Klik ikon folder untuk menelusuri file SVG Anda.

    • Berikan nama untuk drawable Anda (misalnya, `ic_home`).

    • Klik “Next” dan “Finish”. Android Studio akan mengonversi SVG menjadi Vector Drawable XML.

Setelah Anda menempatkan aset, Android Studio akan mengindeksnya. Anda sekarang bisa merujuknya dalam layout XML atau kode Kotlin/Java Anda menggunakan `@drawable/nama_aset`.

Optimasi dan Praktik Terbaik untuk Performa Aset

Sekadar menempatkan aset tidak cukup. Aplikasi Android yang baik juga harus cepat dan responsif, dan optimasi aset memainkan peran besar.

1. Kompresi Gambar

Untuk format raster (PNG, JPG, WebP), ukuran file yang lebih kecil berarti waktu muat yang lebih cepat. Gunakan tool kompresi gambar sebelum mengintegrasikannya ke Android Studio.

  • Tool Online: TinyPNG, Compressor.io, ImageOptim (macOS).

  • Plugin Android Studio: Beberapa plugin Gradle dapat mengoptimalkan gambar secara otomatis saat proses build.

2. Manfaatkan Vector Drawable

Seperti yang sudah disebutkan, Vector Drawable (dari SVG) adalah pilihan terbaik untuk ikon. Mereka ringan dan bisa diskalakan tanpa batas.

Jika aset Anda adalah ilustrasi datar atau ikon, selalu prioritaskan Vector Drawable. Ini akan sangat mengurangi ukuran APK Anda dan meningkatkan performa render.

3. Gunakan WebP Kapan Pun Memungkinkan

WebP menawarkan rasio kompresi yang lebih baik dibanding PNG dan JPEG. Android Studio bahkan memiliki fitur untuk mengonversi PNG/JPG menjadi WebP (klik kanan pada gambar di `drawable`, pilih “Convert to WebP…”).

Ini adalah cara mudah untuk secara instan mengurangi ukuran aplikasi Anda.

4. Perhatikan Ukuran Fisik Gambar

Jangan gunakan gambar resolusi sangat tinggi untuk elemen kecil. Misalnya, jika Anda punya gambar latar belakang 4000×3000 piksel, tetapi ia hanya akan ditampilkan dalam area 800×600 piksel di layar, Anda membuang-buang sumber daya.

Sesuaikan resolusi gambar di Figma sebelum ekspor, atau pastikan Anda mengekspor dalam skala yang sesuai.

Tips Praktis Menerapkan Cara export aset gambar dari Figma ke Android Studio

Agar proses kerja Anda semakin lancar dan hasil lebih optimal, berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa langsung Anda terapkan:

  • Tetapkan “Source of Truth”: Putuskan di mana aset asli dengan resolusi tertinggi berada (biasanya di Figma). Semua ekspor dan modifikasi harus berasal dari sana.

  • Standardisasi Penamaan: Buat konvensi penamaan yang ketat (misalnya, `ic_namaikon`, `img_namagambar`, `bg_namalatar`). Ini sangat membantu dalam tim.

  • Gunakan Auto-Layout di Figma: Desain dengan Auto-Layout agar elemen-elemen Anda responsif dan lebih mudah diekspor dalam berbagai ukuran atau kondisi.

  • Kolaborasi Desainer & Developer: Komunikasi adalah kunci. Desainer harus memahami kebutuhan developer (misalnya, format, densitas), dan developer harus memahami niat desainer.

  • Tes di Berbagai Perangkat: Jangan hanya mengandalkan emulator. Uji tampilan aset Anda di perangkat fisik dengan densitas layar yang berbeda untuk memastikan semuanya terlihat sempurna.

  • Manfaatkan Component di Figma: Ubah ikon atau elemen UI yang sering digunakan menjadi komponen. Ini memungkinkan pembaruan global dan ekspor yang lebih konsisten.

  • Sertakan Padding yang Cukup: Kadang ikon vektor terasa “menempel” jika tidak ada padding yang cukup. Pastikan Anda memiliki ruang kosong di sekitar ikon saat mendesain di Figma.

FAQ Seputar Cara export aset gambar dari Figma ke Android Studio

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering muncul saat mengekspor aset dari Figma ke Android Studio, beserta jawabannya yang akurat dan tepercaya.

Q: Apa format terbaik untuk ikon di Android Studio?

A: SVG, yang kemudian diimpor ke Android Studio sebagai Vector Drawable XML, adalah pilihan terbaik untuk ikon. Ini karena sifatnya yang vektor, memungkinkan penskalaan tanpa kehilangan kualitas dan ukuran file yang sangat kecil.

Q: Bagaimana cara menangani multiple densities (mdpi, hdpi, xhdpi, dll.) secara efektif?

A: Untuk ikon, gunakan Vector Drawable (dari SVG) sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang densitas. Untuk gambar raster (foto, ilustrasi kompleks), gunakan plugin Figma yang dapat mengekspor banyak versi (0.75x, 1x, 1.5x, 2x, 3x) atau konversi semua ke WebP dan tempatkan di folder `drawable` atau `mipmap` tanpa perlu subfolder densitas spesifik.

Q: Apakah perlu menggunakan plugin Figma untuk ekspor aset ke Android Studio?

A: Tidak wajib, Anda bisa melakukannya secara manual. Namun, sangat direkomendasikan untuk menggunakan plugin (seperti Figma to Android XML atau Convertify) jika Anda memiliki banyak aset atau sering melakukan ekspor. Plugin akan menghemat waktu, mengurangi kesalahan, dan memastikan konsistensi dalam penskalaan.

Q: Mengapa gambar saya terlihat buram atau pecah di Android Studio padahal terlihat bagus di Figma?

A: Ini biasanya terjadi karena masalah penskalaan dan densitas. Anda mungkin hanya mengekspor satu ukuran gambar dari Figma, yang kemudian diregangkan di perangkat dengan densitas piksel lebih tinggi. Pastikan Anda mengekspor gambar raster dalam berbagai skala densitas atau gunakan Vector Drawable untuk ikon.

Q: Bisakah saya langsung copy-paste aset dari Figma ke Android Studio?

A: Tidak secara langsung dalam arti menempelkan objek desain Figma ke Android Studio. Anda harus melalui proses ekspor file gambar dari Figma terlebih dahulu (PNG, SVG, WebP), kemudian baru file gambar tersebut disalin atau diimpor ke folder `res/drawable` di proyek Android Studio Anda.

Kesimpulan

Memindahkan aset gambar dari Figma ke Android Studio mungkin terlihat seperti tantangan, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan alur kerja yang efisien, proses ini bisa menjadi sangat mulus.

Ingatlah kunci-kuncinya: persiapan aset yang baik di Figma, pemilihan format yang tepat (SVG untuk ikon, WebP/PNG untuk raster), memanfaatkan plugin untuk efisiensi, dan integrasi yang benar ke dalam struktur proyek Android Studio.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda tidak hanya akan menghemat waktu tetapi juga memastikan bahwa aplikasi Android Anda memiliki aset gambar yang tajam, optimal, dan performa tinggi di semua perangkat.

Sekarang, saatnya Anda praktikkan! Mulailah mengekspor aset Anda dengan percaya diri dan saksikan bagaimana desain Figma Anda hidup dengan indah di aplikasi Android Anda. Selamat mencoba!

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Review Modul Relay (Saklar) Arduino

Uncategorized

Review Aplikasi MyPertamina: Cara Daftar Subsidi Tepat

Uncategorized

Aplikasi Scanner Dokumen Terbaik di HP (CamScanner Alternatif)

Uncategorized

Cara mengontrol motor DC dengan driver L298N

Uncategorized

Cara Edit Foto Jadi Kartun Disney dengan Aplikasi ToonMe/Voila

Uncategorized

Cara menerbangkan layangan agar anteng

Uncategorized

Cara mengasah gunting agar tajam kembali

Uncategorized

Review Fidget Cube/Spinner (Penghilang Stres)