TamuBetMPOATMPengembang Mahjong Ways 2 Menambahkan Fitur CuanPola Repetitif Mahjong Ways 1Pergerakan RTP Mahjong WinsRumus Pola Khusus Pancingan Scatter HitamAkun Cuan Mahjong Jadi Variasi Terbaru

Home / Uncategorized

Sabtu, 13 Desember 2025 - 23:57 WIB

Cara cek log error server (Troubleshooting)

- Penulis

Server down? Website menampilkan pesan error aneh? Atau mungkin performa aplikasi Anda menurun drastis tanpa sebab yang jelas?

Jika Anda pernah mengalami salah satu skenario di atas, Anda pasti tahu betapa frustrasinya menghadapi masalah yang tak kasat mata. Saat itulah, log error server menjadi sahabat terbaik Anda.

Jangan panik! Artikel mendalam ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam cara cek log error server (troubleshooting) layaknya seorang profesional.

Kami akan membongkar rahasia di balik log error, mengapa log ini sangat penting, dan bagaimana Anda bisa memanfaatkannya untuk mendiagnosis serta memperbaiki masalah. Mari kita selami lebih dalam!

Log error server adalah catatan detail yang secara otomatis direkam oleh server dan aplikasi Anda setiap kali ada kejadian atau masalah yang tidak terduga. Ini ibarat “kotak hitam” pesawat yang merekam setiap peristiwa sebelum insiden terjadi.

Membaca log error bukan hanya sekadar menemukan tulisan merah atau tanda “ERROR”. Ini adalah seni mendeteksi pola, memahami konteks, dan mengidentifikasi akar masalah yang sesungguhnya.

Dengan menguasai cara cek log error server (troubleshooting), Anda tidak hanya bisa mengatasi masalah saat ini, tetapi juga mencegahnya terjadi lagi di masa depan.

Memahami Jenis-Jenis Log Server

Sebelum kita mulai menyelam ke dalam perintah dan lokasi file, penting bagi kita untuk memahami bahwa tidak semua log itu sama.

Server modern menghasilkan berbagai jenis log, dan masing-masing memiliki tujuan serta informasi spesifik yang bisa kita manfaatkan.

Memahami perbedaan ini akan sangat membantu Anda dalam cara cek log error server (troubleshooting) secara lebih efisien.

Log Sistem Operasi (OS Logs)

Ini adalah catatan yang dihasilkan oleh sistem operasi itu sendiri (misalnya Linux, Windows Server). Log ini mencatat peristiwa level rendah.

Contohnya adalah boot up/down, masalah hardware, otentikasi pengguna, dan masalah kernel.

Di Linux, Anda akan sering menemukannya di direktori /var/log/, dengan file seperti syslog, auth.log, atau kern.log.

Log Web Server (Apache, Nginx, IIS)

Log ini sangat penting jika masalah Anda terkait dengan akses website atau aplikasi web. Ada dua jenis utama di sini:

  • Access Logs: Mencatat setiap permintaan yang masuk ke server web Anda, termasuk IP pengirim, URL yang diakses, kode status HTTP (200 OK, 404 Not Found, 500 Internal Server Error), dan browser yang digunakan.

    Ini berguna untuk menganalisis trafik dan mengidentifikasi permintaan yang mencurigakan.

  • Error Logs: Ini adalah fokus utama kita. Log ini mencatat semua kesalahan yang ditemui oleh web server, seperti konfigurasi yang salah, file tidak ditemukan, atau masalah saat memproses permintaan.

    Contoh umum ada di /var/log/apache2/error.log untuk Apache atau /var/log/nginx/error.log untuk Nginx.

Log Aplikasi (PHP, Node.js, Python, Java)

Log ini dibuat langsung oleh aplikasi yang berjalan di server Anda. Informasi di sini sangat spesifik terhadap kode aplikasi.

Anda akan menemukan pesan error yang dihasilkan oleh script, stack trace, peringatan, atau bahkan informasi debug yang sengaja dicatat oleh pengembang.

Lokasinya sangat bervariasi; bisa di direktori aplikasi itu sendiri (misalnya /var/www/html/nama-aplikasi/logs/app.log), atau dikonfigurasi untuk menulis ke log sistem.

Log Database (MySQL, PostgreSQL, MongoDB)

Jika aplikasi Anda sering berinteraksi dengan database, log ini bisa menjadi kunci. Mereka mencatat kesalahan koneksi, query yang gagal, performa lambat, atau masalah replikasi.

Contohnya, MySQL memiliki error.log, slow_query.log, dan general_log.log.

Masing-masing memberikan wawasan berbeda tentang kesehatan dan performa database.

Mengakses Log Melalui SSH/Terminal

Bagi banyak administrator server dan pengembang, SSH (Secure Shell) adalah gerbang utama untuk berinteraksi dengan server. Ini adalah cara paling powerful dan fleksibel.

Dengan SSH, Anda bisa mengakses log error server dari mana saja, bahkan jika website atau aplikasi Anda tidak dapat diakses.

Berikut adalah beberapa perintah dasar yang wajib Anda kuasai dalam cara cek log error server (troubleshooting).

Langkah 1: Terhubung ke Server Anda

Gunakan klien SSH dari terminal atau PowerShell di komputer lokal Anda:

ssh username@alamat_ip_server_anda

Ganti username dengan nama pengguna SSH Anda (biasanya root atau pengguna lain yang memiliki hak akses) dan alamat_ip_server_anda dengan IP server Anda.

Jika Anda menggunakan key pair, pastikan file kunci Anda sudah dikonfigurasi dengan benar.

Langkah 2: Menemukan Direktori Log

Sebagian besar sistem berbasis Linux menyimpan log di direktori /var/log/.

Setelah terhubung, Anda bisa menjelajahinya menggunakan perintah ls (list) dan cd (change directory).

cd /var/log/
ls -l

Perintah ls -l akan menampilkan daftar file dan direktori beserta detail seperti ukuran, tanggal modifikasi, dan izin.

Langkah 3: Melihat Isi File Log

Setelah menemukan file log yang relevan (misalnya error.log), ada beberapa perintah yang bisa Anda gunakan untuk melihat isinya:

  • cat: Menampilkan seluruh isi file ke layar.

    Hati-hati, jika file log sangat besar, ini bisa membanjiri terminal Anda.

    cat /var/log/apache2/error.log
  • tail: Ini adalah salah satu perintah favorit para admin. tail menampilkan baris terakhir dari sebuah file.

    Sangat berguna untuk melihat entri log terbaru.

    tail /var/log/nginx/error.log

    Untuk melihat 50 baris terakhir:

    tail -n 50 /var/log/apache2/error.log

    Fitur paling keren adalah -f (follow) yang akan menampilkan entri log secara real-time saat log baru ditambahkan.

    Ini sempurna untuk memicu error dan melihat apa yang terjadi secara instan.

    tail -f /var/log/apache2/error.log
  • grep: Untuk mencari kata kunci tertentu di dalam log.

    Ini sangat ampuh jika Anda tahu apa yang Anda cari, misalnya “PHP Fatal error” atau nama file tertentu.

    grep "PHP Fatal error" /var/log/apache2/error.log

    Anda juga bisa menggabungkannya dengan tail untuk mencari di entri terbaru saja:

    tail -n 100 /var/log/apache2/error.log | grep "permission denied"
  • less atau more: Untuk melihat file log yang sangat besar halaman demi halaman.

    Anda bisa menggulir ke atas/bawah, mencari, dan keluar dengan menekan q.

    less /var/log/syslog

Mengecek Log Error Web Server (Apache/Nginx)

Error pada web server adalah penyebab paling umum dari website yang tidak bisa diakses atau menampilkan pesan error 500 Internal Server Error.

Memahami lokasi dan isi log web server adalah skill fundamental dalam cara cek log error server (troubleshooting).

Log Error Apache

Apache adalah salah satu web server paling populer. Lokasi default log error Apache umumnya ada di:

  • Debian/Ubuntu: /var/log/apache2/error.log

  • CentOS/RHEL: /var/log/httpd/error_log

Jika Anda memiliki virtual host yang berbeda, masing-masing virtual host mungkin memiliki file log error spesifiknya sendiri. Cek konfigurasi virtual host Anda untuk lokasi pasti.

Skenario Praktis: Website Anda tiba-tiba menampilkan “500 Internal Server Error”.

Anda langsung login SSH dan menjalankan perintah:

tail -f /var/log/apache2/error.log

Kemudian, Anda refresh halaman website yang error. Anda mungkin akan melihat entri seperti ini:

[Mon Sep 25 10:30:05.123456 2023] [php:error] [pid 12345] [client 192.168.1.100:12345] PHP Fatal error: Uncaught Error: Call to undefined function nonExistentFunction() in /var/www/html/index.php:5

Dari sini, Anda tahu bahwa ada kesalahan PHP di baris ke-5 file index.php yang mencoba memanggil fungsi yang tidak ada.

Log Error Nginx

Nginx juga sangat populer, terutama untuk performa tinggi. Lokasi default log error Nginx biasanya:

  • Semua Distro Linux: /var/log/nginx/error.log

Sama seperti Apache, jika Anda menggunakan server block (setara virtual host di Nginx), log error mungkin dikonfigurasi secara terpisah untuk setiap server block.

Skenario Praktis: Website Anda menampilkan “502 Bad Gateway”.

Ini seringkali mengindikasikan bahwa Nginx tidak dapat berkomunikasi dengan backend (misalnya PHP-FPM). Anda bisa memeriksa log Nginx:

tail -f /var/log/nginx/error.log

Dan Anda mungkin melihat:

2023/09/25 10:35:10 [crit] 12345#12345: 123 connect() to unix:/var/run/php/php7.4-fpm.sock failed (2: No such file or directory) while connecting to upstream, client: 192.168.1.100, server: example.com, request: "GET / HTTP/1.1", upstream: "fastcgi://unix:/var/run/php/php7.4-fpm.sock:"

Pesan ini jelas menunjukkan bahwa Nginx tidak dapat menemukan file socket PHP-FPM, yang berarti PHP-FPM mungkin tidak berjalan atau salah dikonfigurasi.

Mengecek Log Error Aplikasi (PHP, Python, Node.js)

Log web server memang penting, tetapi seringkali, masalah sebenarnya ada di dalam kode aplikasi itu sendiri. Di sinilah log aplikasi berperan.

Aplikasi Anda, terlepas dari bahasanya, harus dikonfigurasi untuk mencatat kesalahan yang ditemuinya. Ini adalah bagian krusial dari cara cek log error server (troubleshooting).

Log Error PHP

PHP memiliki beberapa cara untuk mencatat error:

  • Error Log Web Server: PHP defaultnya bisa menulis error ke log error web server (Apache/Nginx) jika log_errors diaktifkan di php.ini dan error_log tidak ditentukan.

    Ini yang paling sering Anda temukan.

  • File Log PHP Khusus: Anda bisa mengarahkan PHP untuk menulis error ke file terpisah. Cari baris error_log di file php.ini Anda.

    Misalnya: error_log = /var/log/php/php_errors.log.

  • Log Framework: Framework PHP seperti Laravel, Symfony, atau CodeIgniter memiliki sistem logging internalnya sendiri.

    Laravel, misalnya, menyimpan log di storage/logs/laravel.log.

    Skenario Praktis: Anda telah memeriksa log Apache/Nginx dan melihat “PHP Fatal error”, tetapi detailnya kurang.

    Jika aplikasi Anda menggunakan Laravel, Anda akan langsung menuju ke direktori instalasi Laravel Anda dan memeriksa:

    tail -f /var/www/html/nama-aplikasi-laravel/storage/logs/laravel.log

    Di sana, Anda mungkin menemukan stack trace yang jauh lebih detail, menunjukkan baris kode spesifik dan urutan pemanggilan fungsi yang menyebabkan error.

Log Error Node.js, Python, Java, dll.

Untuk aplikasi yang berjalan sebagai proses independen (bukan melalui web server seperti PHP-FPM), log error mereka mungkin dikelola oleh:

  • Standard Output/Error (stdout/stderr): Banyak aplikasi, terutama yang berjalan dengan systemd atau pm2 (untuk Node.js), akan mencatat error ke output standar.

    Log ini kemudian ditangkap dan disimpan oleh sistem operasi.

    Untuk systemd, Anda bisa menggunakan journalctl -u nama_service_anda.service.

  • File Log Khusus: Aplikasi seringkali dikonfigurasi untuk menulis log ke file di direktori aplikasi (misalnya logs/app.log).

    Skenario Praktis: Aplikasi Node.js Anda menggunakan PM2 untuk mengelola proses.

    Saat terjadi masalah, Anda bisa menggunakan perintah PM2 untuk melihat log:

    pm2 logs nama-aplikasi --lines 100

    Atau untuk Python dengan Gunicorn/Supervisor, log bisa diarahkan ke file spesifik di konfigurasi Supervisor.

Kunci di sini adalah mengetahui bagaimana aplikasi Anda dikonfigurasi untuk logging. Selalu cek dokumentasi aplikasi atau framework yang Anda gunakan.

Memanfaatkan Panel Kontrol (cPanel, Plesk)

Tidak semua orang nyaman menggunakan baris perintah SSH. Jika server Anda dilengkapi dengan panel kontrol seperti cPanel atau Plesk, alat-alat ini menyediakan antarmuka grafis yang ramah pengguna untuk melihat log error server.

Ini adalah cara cek log error server (troubleshooting) yang lebih mudah bagi pemula.

cPanel

cPanel adalah salah satu panel kontrol hosting yang paling banyak digunakan. Untuk melihat log error di cPanel:

  • Login ke akun cPanel Anda.

  • Cari bagian “Metrics” atau “Logs”.

  • Biasanya ada opsi “Errors”. Klik opsi ini.

    Anda akan melihat daftar entri error terbaru yang ditangkap oleh web server (biasanya Apache).

  • Untuk log akses atau log lain, Anda mungkin perlu mencari opsi “Raw Access Logs” atau “Visitor Logs”.

Kelebihan: Sangat mudah digunakan, tidak perlu pengetahuan SSH.

Kekurangan: Biasanya hanya menampilkan log web server (Apache/Nginx). Log aplikasi atau sistem lainnya mungkin tidak tersedia secara langsung atau hanya versi ringkasnya.

Plesk

Plesk juga merupakan panel kontrol populer yang menawarkan fungsionalitas serupa:

  • Login ke panel Plesk Anda.

  • Pilih domain atau website yang ingin Anda periksa.

  • Cari tab atau opsi “Logs” atau “Log Browser”.

  • Di sana, Anda akan menemukan daftar berbagai jenis log, termasuk error log Apache/Nginx, log akses, dan terkadang log mail server.

    Anda bisa melihat isi log langsung di browser atau mengunduhnya.

Kelebihan: Antarmuka intuitif, cocok untuk pengguna yang tidak familiar dengan command line.

Kekurangan: Sama seperti cPanel, detail log aplikasi yang lebih dalam mungkin tidak selalu tersedia secara langsung.

Meskipun panel kontrol memudahkan, penting untuk diingat bahwa akses SSH tetap menjadi cara paling komprehensif untuk mendiagnosis masalah yang lebih kompleks.

Anggap panel kontrol sebagai titik awal, dan SSH sebagai alat diagnostik utama Anda.

Strategi Membaca dan Menganalisis Log

Menemukan log adalah satu hal, membacanya dan memahami maknanya adalah hal lain. Log error bisa sangat verbose dan menakutkan bagi yang belum terbiasa.

Namun, ada beberapa strategi yang bisa membantu Anda dalam cara cek log error server (troubleshooting) secara lebih efektif dan menemukan jarum di tumpukan jerami.

1. Jangan Panik dan Fokus pada Informasi Penting

Entri log seringkali memiliki format yang konsisten:

  • Timestamp: Kapan kejadian itu terjadi?

    Ini krusial untuk mengaitkan error dengan aktivitas atau perubahan tertentu.

  • Level Error: Apakah itu `ERROR`, `WARNING`, `NOTICE`, atau `DEBUG`?

    Fokuslah pada `ERROR` atau `FATAL` terlebih dahulu.

  • Pesan Error: Apa yang sebenarnya salah?

    Ini adalah inti dari log. Cari frasa seperti “permission denied”, “file not found”, “syntax error”, “failed to connect”, dll.

  • Lokasi/Sumber: File mana yang terpengaruh, atau dari mana error berasal?

    Contoh: /var/www/html/index.php on line 15.

2. Baca dari Bawah ke Atas (Terbaru ke Terlama)

Saat Anda menggunakan tail atau membuka log, mulailah membaca dari entri paling baru.

Seringkali, masalah terbaru adalah penyebab langsung dari gejala yang sedang Anda alami.

Namun, terkadang, satu error bisa memicu error lain. Baca beberapa baris ke atas untuk memahami konteks.

3. Gunakan Kata Kunci untuk Menyaring

Seperti yang kita bahas dengan grep, mencari kata kunci tertentu sangat membantu.

Beberapa kata kunci umum:

  • `error`
  • `fatal`
  • `warning`
  • `failed`
  • `denied`
  • `permission`
  • `connect`
  • `timeout`
  • Nama file atau fungsi yang Anda curigai.

4. Identifikasi Pola dan Frekuensi

Apakah error ini terjadi sekali atau terus-menerus? Apakah ada pola waktu?

Misalnya, error hanya muncul setelah deploy kode baru, atau hanya saat server sibuk.

Pola ini bisa memberikan petunjuk berharga tentang akar masalah.

5. Lakukan Pencarian Online

Jangan malu untuk menyalin pesan error yang spesifik (terutama jika ada kode error) dan menempelkannya di mesin pencari.

Kemungkinan besar, orang lain pernah mengalami masalah yang sama dan solusinya sudah ada di forum atau Stack Overflow.

Ini adalah salah satu cara tercepat untuk mendapatkan solusi dalam cara cek log error server (troubleshooting).

Tips Praktis Menerapkan Cara Cek Log Error Server (Troubleshooting)

Membaca log memang seni, tetapi ada beberapa praktik terbaik yang bisa Anda terapkan untuk membuat proses troubleshooting Anda lebih efisien dan efektif.

Ini adalah saran dari pengalaman langsung yang akan sangat membantu Anda.

  • Jangan Hapus Log Sembarangan: Log adalah bukti forensik Anda. Jangan pernah menghapusnya kecuali Anda yakin sudah menganalisisnya atau memiliki backup.

    Gunakan mekanisme rotasi log (seperti logrotate di Linux) untuk mengelola ukuran file log tanpa kehilangan data historis.

  • Replikasi Masalah: Jika memungkinkan, coba picu kembali error yang sama setelah Anda mulai memantau log secara real-time (dengan tail -f).

    Ini akan menampilkan entri log yang paling relevan tepat di depan mata Anda.

  • Periksa Log Terkait: Sebuah error di aplikasi mungkin disebabkan oleh masalah di database atau web server. Jangan terpaku pada satu jenis log saja.

    Periksa log web server, log aplikasi, dan bahkan log sistem jika diperlukan.

  • Pahami Peran Environment: Apakah error ini terjadi di lingkungan pengembangan, staging, atau produksi?

    Perbedaan konfigurasi antar lingkungan seringkali menjadi penyebab masalah.

  • Dokumentasikan Solusi: Setiap kali Anda berhasil mengatasi masalah menggunakan log, catat masalahnya, pesan error yang ditemukan, dan langkah-langkah solusinya.

    Ini adalah aset berharga untuk referensi di masa depan.

  • Gunakan Alat Bantu Visualisasi (Jika Tersedia): Untuk lingkungan yang lebih kompleks, pertimbangkan menggunakan alat seperti ELK Stack (Elasticsearch, Logstash, Kibana) atau Splunk.

    Alat-alat ini dapat mengumpulkan, mengindeks, dan memvisualisasikan log dari berbagai sumber, membuatnya lebih mudah dianalisis.

  • Perbarui Server dan Aplikasi Secara Berkala: Banyak error yang disebabkan oleh bug atau kerentanan yang sudah diperbaiki di versi terbaru.

    Pastikan sistem operasi, web server, dan aplikasi Anda selalu up-to-date.

  • Pelajari Dasar-dasar RegEx: Ekspresi reguler (RegEx) adalah alat yang sangat ampuh dengan grep untuk mencari pola yang lebih kompleks dalam log.

    Investasikan sedikit waktu untuk mempelajarinya.

FAQ Seputar Cara Cek Log Error Server (Troubleshooting)

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering muncul terkait cara cek log error server dan proses troubleshootingnya.

Apa itu log error server dan mengapa penting?

Log error server adalah catatan otomatis dari setiap peristiwa atau masalah yang ditemui oleh server dan aplikasi Anda. Ini penting karena berfungsi sebagai “jejak” atau “bukti” yang menunjukkan apa yang salah, kapan, dan di mana, membantu Anda mendiagnosis akar masalah.

Dimana lokasi umum log error di Linux?

Sebagian besar log error di Linux disimpan di direktori /var/log/. Di dalamnya, Anda akan menemukan sub-direktori atau file untuk log sistem (syslog, auth.log), web server (apache2/error.log, nginx/error.log), database, dan aplikasi lainnya.

Bagaimana cara cepat melihat error log terbaru?

Anda bisa menggunakan perintah tail -n [jumlah_baris] /path/to/error.log untuk melihat sejumlah baris terakhir.

Untuk melihat error log secara real-time saat terjadi, gunakan tail -f /path/to/error.log.

Apakah log error bisa dihapus? Kapan sebaiknya dihapus?

Secara teknis, log error bisa dihapus, tetapi sangat tidak disarankan. Menghapus log akan menghilangkan jejak penting untuk troubleshooting di masa depan. Lebih baik gunakan mekanisme rotasi log (seperti logrotate) yang secara otomatis mengarsipkan atau menghapus log lama setelah periode tertentu, memastikan ukuran file log tetap terkendali tanpa kehilangan data penting.

Apa yang harus saya lakukan jika saya tidak menemukan log error yang saya cari?

Pertama, periksa konfigurasi web server (Apache/Nginx) atau aplikasi Anda. Pastikan logging diaktifkan dan diarahkan ke lokasi yang benar. Untuk aplikasi, cek dokumentasi framework atau bahasanya. Terkadang, log error mungkin ditulis di direktori home pengguna atau tempat yang tidak terduga.

Apa arti kode error seperti 404, 500, 502 di log?

  • 404 Not Found: Sumber daya yang diminta (file, halaman) tidak ditemukan di server. Periksa URL atau path file.

  • 500 Internal Server Error: Kesalahan umum dari server yang menunjukkan ada masalah di backend (aplikasi, skrip), tetapi server tidak dapat memberikan detail spesifik.

    Ini seringkali berarti ada error di kode PHP, Python, Node.js, dll.

  • 502 Bad Gateway: Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respons tidak valid dari server upstream (misalnya PHP-FPM tidak merespons Nginx dengan benar).

    Biasanya mengindikasikan masalah dengan proses backend aplikasi.

Bagaimana cara mengatasi error “Permission Denied” di log?

Error “Permission Denied” berarti web server atau aplikasi tidak memiliki izin untuk membaca, menulis, atau mengeksekusi file/direktori tertentu. Anda perlu menyesuaikan izin file (menggunakan chmod) dan kepemilikan (menggunakan chown) agar sesuai dengan user yang menjalankan web server (misalnya www-data untuk Apache/Nginx di Ubuntu).

Kesimpulan

Menguasai cara cek log error server (troubleshooting) adalah salah satu keterampilan paling berharga bagi siapa pun yang mengelola server atau aplikasi web. Log error bukan sekadar deretan teks, melainkan peta jalan yang memandu Anda menuju solusi.

Dari memahami berbagai jenis log, mengaksesnya melalui SSH atau panel kontrol, hingga menganalisis isinya dengan strategi yang tepat, Anda kini memiliki bekal untuk menghadapi berbagai masalah.

Jangan takut saat server Anda mengeluarkan pesan error. Anggaplah itu sebagai teka-teki yang menantang dan log error adalah petunjuknya.

Mulailah praktikkan langkah-langkah ini, dan Anda akan segera menjadi ahli dalam menjaga server dan aplikasi Anda tetap berjalan mulus. Ingat, setiap error adalah kesempatan untuk belajar dan meningkatkan sistem Anda!

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Cara membuat buket bunga dari pita satin

Uncategorized

Review Thermal Paste Scraper (Pembersih Pasta Lama)

Uncategorized

Bahaya Menggunakan WhatsApp GB (GBWA): Risiko Blokir dan Privasi

Uncategorized

Cara mengecat plafon agar tidak menetes

Uncategorized

Cara menghilangkan lem korea (super glue) di tangan

Uncategorized

Review Timer Masak Telur (Egg Timer) Berubah Warna

Uncategorized

Cara memperbaiki kipas angin yang tidak berputar (dengung)

Uncategorized

Cara membuat logo vektor di Adobe Illustrator